Jurnal Keperawatan Karya Bhakti https://journal.akperkbn.com/index.php/jkkb <p>Publisher: <a href="https://akperkbn.ac.id">Akademi Keperawatan Karya Bhakti Nusantara</a><a href="https://unimma.ac.id" target="_blank" rel="noopener"><br /></a>DOI prefix: <a href="https://app.dimensions.ai/discover/publication?search_mode=content&amp;search_text=10.56186%2Fjkkb&amp;search_type=kws&amp;search_field=full_search">10.56186/jkkb</a><br />p-ISSN: <a href="https://issn.lipi.go.id/terbit/detail/1446770080">2477-1414</a> <a href="http://u.lipi.go.id/1180427309" target="_blank" rel="noopener"><br /></a>e-ISSN: <a href="https://issn.lipi.go.id/terbit/detail/1578291448">2716-0785</a></p> <p>ID SINTA : <a href="https://sinta.kemdikbud.go.id/journals/profile/11082">https://sinta.kemdikbud.go.id/journals/profile/11082</a></p> Akademi Keperawatan Karya Bhakti Nusantara, Magelang, Indonesia en-US Jurnal Keperawatan Karya Bhakti 2477-1414 PENGETAHUAN MEMPENGARUHI MOTIVASI IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF https://journal.akperkbn.com/index.php/jkkb/article/view/206 <p><strong>Latar Belakang:</strong> Angka kematian bayi di Indonesia tinggi. Salah satu penyebabnya adalah rendahnya pemberian ASI eksklusif. Keterbatasan pengetahuan ibu mengurangi kesadaran akan pentingnya ASI eksklusif. <strong>Tujuan:</strong> Mengetahui hubungan antara pengetahuan dengan motivasi ibu dalam memberikan ASI eksklusif kepada bayi berusia (6 bulan). <strong>Metode:</strong> Menggunakan desain <em>cross-sectional</em> dan teknik <em>total sampling</em>, 102 ibu menyusui terlibat sebagai responden. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang sudah di uji <em>valid</em> dan reliabel mencakup data demografi, pengetahuan ibu tentang pemberian ASI eksklusif dan motivasi ibu dalam pemberian ASI eksklusif. Uji <em>Spearman Rank</em> digunakan untuk menganalisis bivariat. <strong>Hasil:</strong> Sebanyak 56,9% ibu memiliki pengetahuan yang baik. Sementara itu 52% menunjukkan motivasi tinggi dalam memberikan ASI eksklusif. Analisis menunjukkan hubungan signifikan antara tingkat pengetahuan dengan motivasi ibu. Nilai <em>p value </em>0,000 (p &lt; 0,05) dengan korelasi sebesar 0,911 menunjukkan hubungan sangat kuat, semakin banyak pengetahuan yang dimiliki ibu semakin besar keinginannya dalam pemberian ASI eksklusif, diharapkan pengetahuan ibu meningkat serta ibu lebih termotivasi lagi untuk menyusui bayinya dari lahir hingga berusia (6 bulan). Edukasi lebih intensif perlu dilakukan guna mendukung keberhasilan pemberian ASI eksklusif.</p> Feny Fara Iwan Ardian Nutrisia Nu’im Haiya Intan Rismatul Azizah Copyright (c) 2025 Jurnal Keperawatan Karya Bhakti https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2025-07-17 2025-07-17 11 2 1 6 10.56186/jkkb.206 DUKUNGAN KELUARGA DAN SELF CARE MENINGKATKAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PENDERITA HIPERTENSI https://journal.akperkbn.com/index.php/jkkb/article/view/207 <p><strong>Latar Belakang</strong>: Hipertensi merupakan kondisi dimana tekanan darah seseorang secara konsisten lebih tinggi dari batas normal. Faktor resiko hipertensi adalah dukungan keluarga dan self care mengenai kepatuhan minum obat. <strong>Tujuan</strong>: mengetahui hubungan dukungan keluarga dan <em>self care</em> dengan kepatuhan minum obat pada penderita hipertensi. <strong>Metode</strong>: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, jenis penelitian analisis deskriptif dengan metode <em>cros sectional</em>. Dalam penelitian tentang hubungan dukungan keluarga (independent) dan <em>self-care (independent) </em>dengan kepatuhan minum obat (dependent). Pengumpulan data menggunakan kuersioner yang digunakan dalam penelitian ini telah diuji validitas dan reliabilitasnya nilai validalitasnya 0,444 didapatkan dari rtabel sig 5%, sedangkan rehabilitas nilai pada Alpha Cronbach Jumlah responden sebanyak 59 dengan menggunakan teknik total keseluruhan responden. Analisa data yang digunakan adalah uji gamma. Hasil Analisa data dari 59 responden diperoleh rata-rata usia 60 tahun dan mayoritas Perempuan sebanyak 62,7% Sebagian besar Pendidikan Smp sebanyak 54,2%, dengan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga sebanyak 50,8% dan mayoritas terdapat komplikasi sebanyak 34 (57,6%) responden sedangkan yang tidak ada komplikasi sebanyak 25 (42,4%). Hasil uji gamma menunjukan terdapat hubungan dukungan keluarga dan <em>self care</em> dengan kepatuhan minum obat pada penderita hipertensi dengan nilai p-value (0,000) dengan (OR=0,720 CI=0,986). Penelitian di Puskesmas Tambak Aji tahun 2024 menunjukkan bahwa dukungan keluarga dan self-care memiliki hubungan signifikan terhadap kepatuhan minum obat pada penderita hipertensi (p &lt; 0,05). Dukungan keluarga memiliki hubungan yang kuat dengan kepatuhan minum obat (koefisien korelasi 0,720). <em>Self-care</em> memiliki hubungan yang sangat kuat dengan kepatuhan minum obat (koefisien korelasi 0,986). Ada hubungan antara dukungan keluarga dan <em>self care</em> dengan kepatuhan minum obat pada penderita hipertensi di Puskesmas Tambakaji Semarang <em>p-value&lt;0,05). </em>Implikasi Penelitian ini menekankan pentingnya <strong>dukungan keluarga</strong> dan <strong><em>self-care</em></strong> bagi kepatuhan minum obat pasien hipertensi. Temuan ini mengimplikasikan perlunya intervensi yang meningkatkan dukungan keluarga dan self-care pasien, seperti edukasi dan pelatihan, yang dapat diintegrasikan dalam pelayanan puskesmas untuk meningkatkan kepatuhan dan hasil pengobatan hipertensi.</p> Fatika Alya Arnanda Iwan Ardian Nutrisia Nu'im Haiya Intan Rismatul Azizah Copyright (c) 2025 Jurnal Keperawatan Karya Bhakti https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2025-07-17 2025-07-17 11 2 7 13 10.56186/jkkb.207 PENGETAHUAN PERAWAT DALAM MENGELOLA POSTOPERATIVE NAUSEA AND VOMITING: IDENTIFIKASI FAKTOR RISIKO DAN PENATALAKSANAAN https://journal.akperkbn.com/index.php/jkkb/article/view/199 <p><em>Post Operative Nausea and Vomiting</em> (PONV) merupakan mual dan muntah yang terjadi selama 24-48 jam pertama setelah operasi pada pasien rawat inap. Peran perawat sangat penting untuk mencegah serta menangani kejadian mual dan muntah. Salah satu faktor yang penting dalam menentukan perilaku dan tindakan seseorang yaitu pengetahuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan perawat tentang identifikasi faktor risiko dan penatalaksanaan PONV. <strong>Metode:</strong> Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif. Sampel penelitian berjumlah 69 perawat dengan menggunakan teknik total sampling. Penelitian ini menggunakan kuesioner pengetahuan identifikasi faktor risiko dan penatalaksanaan <em>Post Operative Nausea and Vomiting</em> (PONV) yang dirancang sendiri oleh peneliti dan sudah dinyatakan valid. Analisis data menggunakan analisis univariat dengan metode deskripsi untuk menggambarkan karakteristik responden dan pengetahuan perawat. <strong>Hasil: </strong>Sebagian besar responden memiliki pengetahuan cukup dengan jumlah 43 responden (62,3%) pada identifikasi faktor risiko PONV dan responden mayoritas memiliki pengetahuan baik pada penatalaksanaan PONV yaitu berjumlah 61 responden (88,4%). Karakteristik responden hampir setengah dari responden berusia 26-35 tahun dengan jumlah 31 responden (44,9%), Sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan dengan jumlah 52 responden (75,4%), Sebagian besar pendidikan responden S1 Ners dengan jumlah 36 responden (52,2%), hampir setengah dari responden berada pada ruang rawat inap edelweis yaitu sebanyak 33 responden (47,8%), sebagian besar pengalaman kerja responden selama ≤12 tahun dengan jumlah 39 responden (56,5%). <strong>Kesimpulan:</strong> Sebagian besar perawat memiliki pengetahuan cukup dalam identifikasi faktor risiko PONV dan memiliki kategori pengetahuan baik dalam penatalaksanaan PONV.</p> Aurora Rizki Garnadi Hellena Deli Wasisto Utomo Copyright (c) 2025 Jurnal Keperawatan Karya Bhakti https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2025-07-17 2025-07-17 11 2 14 20 10.56186/jkkb.199 PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT IBU DAPAT MENURUNKAN ANGKA KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT (ISPA) PADA BALITA https://journal.akperkbn.com/index.php/jkkb/article/view/214 <table width="605"> <tbody> <tr> <td width="605"> <p><strong>Abstrak</strong></p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p>Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah salah satu penyebab utama tingginya angka morbiditas dan mortalitas pada anak balita. Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya ISPA pada balita, sangat penting bagi ibu untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara perilaku ibu dalam menerapkan PHBS dan kejadian ISPA pada balita. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi observasional analitik dengan pendekatan kasus-kontrol. Peneliti melibatkan 42 ibu, dengan 21 ibu dalam kelompok kasus dan 21 ibu dalam kelompok kontrol, yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner dengan skala Guttman, yang telah terbukti valid dan reliabel. Untuk menganalisis data, uji chi-square digunakan untuk melihat hubungan antara perilaku PHBS ibu dan kejadian ISPA pada balita. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu (90,4%) memiliki perilaku PHBS yang buruk, sedangkan mayoritas ibu di kelompok kontrol (52,4%) memiliki PHBS yang baik. Temuan ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara perilaku PHBS ibu dan kejadian ISPA pada balita. Penting bagi ibu untuk mengikuti edukasi dan menerapkan PHBS guna mencegah ISPA pada balita.</p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p><strong>Kata Kunci: </strong>Balita; Ibu; Infeksi Saluran Pernafasan Akut; Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat.</p> </td> </tr> </tbody> </table> <p>&nbsp;</p> <table width="605"> <tbody> <tr> <td width="605"> <p><strong>Abstract</strong></p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p><em>Acute Respiratory Infection (ARI) is one of the main causes of high morbidity and mortality rates in toddlers. To reduce the possibility of ARI in toddlers, it is very important for mothers to implement a clean and healthy lifestyle (PHBS). This study aims to determine whether there is a relationship between maternal behavior in implementing PHBS and the incidence of ARI in toddlers. The design used in this study was an analytical observational study with a case-control approach. Researchers involved 42 mothers, with 21 mothers in the case group and 21 mothers in the control group, who met the inclusion and exclusion criteria. Data collection was carried out through a questionnaire with the Guttman scale, which has been proven to be valid and reliable. To analyze the data, the chi-square test was used to see the relationship between maternal PHBS behavior and the incidence of ARI in toddlers. The results showed that most mothers (90.4%) had poor PHBS behavior, while the majority of mothers in the control group (52.4%) had good PHBS. These findings indicate a significant relationship between maternal PHBS behavior and the incidence of ARI in toddlers. It is important for mothers to follow education and implement PHBS to prevent ARI in toddlers.</em></p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p><strong>Keywords</strong>: <em>Toddlers; Mothers; Acute Respiratory Infections (ARI); </em><em>Clean and Healthy Living Behavior.</em></p> </td> </tr> </tbody> </table> Fika Maulina Dwi Dayanti Iwan Ardian Nutrisia Nu'im Haiya Intan Rismatul Azizah Copyright (c) 2025 Jurnal Keperawatan Karya Bhakti https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2025-07-17 2025-07-17 11 2 21 28 10.56186/jkkb.214 KEAKTIFAN BERORGANISASI MENINGKATKAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA https://journal.akperkbn.com/index.php/jkkb/article/view/208 <p><strong>Latar Belakang</strong>: Pendidikan perguruan tinggi memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengembangkan dan menyalurkan potensi melalui pengembangan kegiatan kemahasiswaan dan penyeimbangan prestasi akademik mereka di perguruan tinggi. <strong>Tujua</strong><strong>n</strong>: Mengetahui bagaimana prestasi akademik mahasiswa di Fakultas Ilmu Keperawatan berkorelasi dengan keaktifan berorganisasi. <strong>Metode</strong>: Studi ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross-sectional, total pengambilan sampel 115 responden dan teknik pengambilan purposive sampling. Analisis bivariat penelitian dengan menggunakan uji Spearman Rank dengan variabel independent keaktifan berorganisasi dan variabel dependen prestasi akademik mahasiswa. <strong>Hasil</strong>: Keaktifan berorganisasi menunjukkan sebagian besar memliki kategori baik 79,1% sedangkan prestasi akademik mahasiswa menunjukkan kategori tinggi 54,8 %. Hasil analisis diperoleh p-value (0,000) dengan nilai korelasi (0,565) sedang. <strong>Simpulan</strong>: Penelitian ini menemukan bahwa ada hubungan keaktifan berorganisasi dengan prestasi akademik mahasiswa dan nilai keeratan hubungan yang berarah positif. Diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi untuk mahasiswa agar terus berproses melalui akademik dan organisasi sehingga akan seimbang dalam penguasaan ilmu.</p> Lu'lu'ul A'yun Iwan Ardian Nutrisia Nu'im Haiya Intan Rismatul Azizah Copyright (c) 2025 Jurnal Keperawatan Karya Bhakti https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2025-07-17 2025-07-17 11 2 29 34 10.56186/jkkb.208 FUNGSI SEKSUAL IBU SELAMA KEHAMILAN DI ACEH BESAR https://journal.akperkbn.com/index.php/jkkb/article/view/222 <p>Fungsi seksual menjadi fokus utama yang tidak boleh diabaikan dalam kehidupan berkeluarga. Ketika fungsi seksual menurun dapat menyebabkan kehilangan berbagai keuntungan dari fungsi seksual, seperti keintiman dan kesenangan yang dapat mengancam ikatan romantis antara pasangan. Kondisi ini juga dapat memicu konflik, perselingkuhan, atau bahkan putusnya hubungan yang dapat mempengaruhi psikologis ibu. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran fungsi seksual ibu selama kehamilan di wilayah kerja Puskesmas Aceh Besar. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain deskriptif eksploratif dan pendekatan <em>cross-sectional study. </em>Populasi penelitian berjumlah 4.448 ibu hamil dengan sampel penelitian berjumlah 108 ibu hamil yang ditentukan menggunakan teknik <em>non random probability</em> dan dipilih berdasarkan <em>purposive sampling.</em> Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner <em>Female Sexsual Function Index</em> (FSFI) &nbsp;dan telah dilakukan uji validitas dan reabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 85,2% ibu mengalami disfungsi seksual selama kehamilan. Faktor yang dapat mempengaruhi fungsi seksual ibu hamil meliputi, perubahan fisiologis dan psikologis yang dialami ibu selama kehamilan, tingkat pendidikan, pekerjaan, status gravida, jumlah anak, dan frekuensi seksual. Diharapkan untuk pihak puskesmas agar dapat memberikan edukasi kepada ibu hamil tentang seksualitas selama kehamilan untuk meningkatkan pemahaman ibu mengenai perubahan fisiologis dan psikologis selama kehamilan yang dapat mempengaruhi kehidupan seksual sehingga ibu dapat beradaptasi dengan kondisi tersebut.</p> Cut Putri Suci Maulida Dara Ardhia Aida Fitri Copyright (c) 2025 Jurnal Keperawatan Karya Bhakti https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2025-07-17 2025-07-17 11 2 35 41 10.56186/jkkb.222 PENERAPAN GUIDED IMAGERY TERHADAP TINGKAT NYERI PADA PASIEN GASTRITIS https://journal.akperkbn.com/index.php/jkkb/article/view/224 <table width="605"> <tbody> <tr> <td width="605"> <p><strong>Abstrak</strong></p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p><strong>Latar Belakang: </strong>Gastritis merupakan masalah kesehatan global yang banyak dialami oleh masyarakat. Nyeri merupakan masalah yang umum dirasakan oleh penderita gastritis. Nyeri tersebut jika tidak ditangani dapat membawa dampak mengganggu kualitas hidup dan aktivitas sehari-hari. Penanganan nyeri pada pasien gastritis dapat dilakukan secara non farmakologi. <strong>Tujuan: </strong>untuk mengetahui penerapan guided imagery terhadap tingkat nyeri pada pasien gastritis. <strong>Metode Penelitian: </strong>Jenis penelitian ini yaitu studi kasus dengan 2 sampel penelitian yaitu pasien gastritis yang mengalami nyeri. Penerapan <em>guided imagery</em> dilakukan 3 kali dalam 3 hari berturut-turut, dimana setiap kali penerapan guided imagery selam 15 menit. Pengukuran tingkat nyeri menggunakan <em>Numerical Rating Scale</em> dan dilakukan setiap kali sebelum dan sesudah penerapan <em>guided imagery</em>. <strong>Hasil: </strong>Sebelum penerapan guided imagery diketahui tingkat nyeri pada subjek 1 yaitu skala 6 (nyeri sedang) dan subjek 2 yaitu skala 5 (sedang) dan sesudah penerapan guided imagery terjadi penurunan nyeri pada subjek 1 dan 2 yaitu skala 2 (nyeri ringan). <strong>Simpulan: </strong>Terapi <em>guided imagery</em> dapat mejadi salah satu terapi alternatif untuk mengurangi nyeri pada pasien gastritis.</p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p><strong>Kata Kunci: </strong>Gastritis; Guided imagery; Nyeri</p> <p> </p> </td> </tr> </tbody> </table> <p> </p> <table width="605"> <tbody> <tr> <td width="605"> <p><strong>Abstract</strong></p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p><strong><em>Background</em></strong><em>: Gastritis is a global health problem that is widely experienced by the community. Pain is a common problem felt by gastritis sufferers. If left untreated, this pain can have an impact on disrupting the quality of life and daily activities. Pain management in gastritis patients can be done non-pharmacologically. <strong>Objective</strong>: to determine the application of guided imagery to the level of pain in gastritis patients. <strong>Research Method</strong>: This type of research is a case study with 2 research samples, namely gastritis patients who experience pain. The application of guided imagery was carried out 3 times in 3 consecutive days, where each time the application of guided imagery lasted for 15 minutes. Measurement of pain levels using the Numerical Rating Scale and was carried out each time before and after the application of guided imagery. <strong>Results</strong>: Before the application of guided imagery, the level of pain in subject 1 was known to be a scale of 6 (moderate pain) and subject 2 was a scale of 5 (moderate) and after the application of guided imagery there was a decrease in pain in subjects 1 and 2, namely a scale of 2 (mild pain). <strong>Conclusion</strong>: Guided imagery therapy can be an alternative therapy to reduce pain in gastritis patients.</em></p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p><strong>Keywords</strong>: <em>Gastritis; Guided imagery; Pain</em></p> <p> </p> </td> </tr> </tbody> </table> Agnes Heru Setyowati Amrih Widiati Copyright (c) 2025 Jurnal Keperawatan Karya Bhakti https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2025-07-17 2025-07-17 11 2 42 48 10.56186/jkkb.224 DUKUNGAN KELUARGA DAN RISIKO DEPRESI POSTPARTUM PADA IBU POSTPARTUM DI RSIA BANDA ACEH https://journal.akperkbn.com/index.php/jkkb/article/view/221 <p>Dukungan keluarga yang rendah dapat meningkatkan kejadian depresi setelah persalinan. Depresi postpartum merupakan depresi yang terjadi pada wanita setelah melahirkan, yang terjadi dalam waktu 4 minggu dan kondisi ini bisa berlangsung selama beberapa bulan. Di Indonesia, jumlah kasus depresi postpartum mengalami peningkatan yang signifikan hingga 22%. Dukungan keluarga yang dapat diberikan berupa dukungan informasional, penilaian, instrumental, dan emosional.&nbsp; Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dukungan keluarga dan risiko depresi postpartum pada ibu postpartum di RSIA Banda Aceh. Jenis penelitian ini adalah sebuah penelitian dengan desain deskriptif dengan desain <em>cross sectional study</em>. Populasi penelitian adalah ibu postpartum yang dirawat di RSIA Cempaka Azzahra. Teknik pengambilan sampel menggunakan <em>purposive sampling</em> (n=79). Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner <em>Edinburgh Postnatal Depression Scale</em> (EPDS) dan Dukungan Keluarga terdiri dari 20 pernyataan dan telah dilakukan uji validitas. Analisa data menggunakan deskriptif eksploratif. Hasil penelitian menunjukkan dukungan keluarga pada Ibu Postpartum berada pada kategori baik yaitu sebanyak 78 responden (98,7%)&nbsp; dan Risiko Depresi Postpartum berada pada kategori tidak berisiko yaitu sebanyak 67 responden (84,8%). Disarankan kepada ibu postpartum untuk tetap menerapkan perawatan diri yang baik seperti, tidur yang cukup, nutrisi yang cukup dan olahraga dapat mengurangi gejala depresi postpartum dan membuat ibu merasa tenang, tidak mudah lelah dan stres.</p> Wilda Ahrisna Dara Ardhia Elka Halifah Copyright (c) 2025 Jurnal Keperawatan Karya Bhakti https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2025-07-17 2025-07-17 11 2 49 59 10.56186/jkkb.221 AROMATERAPI LEMON MENURUNKAN TINGKAT NYERI PADA IBU POSTPARTUM SECTIO CAESAREA https://journal.akperkbn.com/index.php/jkkb/article/view/225 <p><strong><em>Background</em></strong><em>: </em><em>Sectio caesarea is an artificial birth method that aims to deliver the baby. This action physically causes pain in the abdominal area due to surgery. Management of this pain can be done through non-pharmacological therapy such as lemon aromatherapy. <strong>Objective:</strong> To analyze the effect of lemon aromatherapy on pain levels in post-sectio caesarea mothers. <strong>Research Method:</strong> This type of research is quasi-experimental with pre-test and post-test without control design. The research sample was 30 post-sectio caesarea mothers who were determined using the accidental sampling technique. Intervention was given by giving lemon aromatherapy for 30 minutes. Measurement of pain data using the Numerical Rating Scale. Research data were analyzed using the Wilcoxon test. <strong>Results:</strong> Giving lemon aromatherapy effectively reduced pain in all research respondents with a p value of 0.000. <strong>Conclusion:</strong> Lemon aromatherapy therapy can be used as an alternative therapy in handling cases of pain in post-CS mothers.</em></p> Agnes Heru Setyowati Dwi Kustriyanti Amrih Widiati Copyright (c) 2025 Jurnal Keperawatan Karya Bhakti https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2025-07-17 2025-07-17 11 2 60 67 10.56186/jkkb.225 KOLESTEROL TINGGI DAN ASAM URAT TIDAK BERKORELASI SIGNIFIKAN DENGAN HIPERTENSI PADA PESERTA CAR FREE DAY https://journal.akperkbn.com/index.php/jkkb/article/view/248 <table width="605"> <tbody> <tr> <td width="605"> <p><strong>Abstract</strong></p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <table> <tbody> <tr> <td width="6"> <p> </p> </td> <td width="605"> <p> </p> <p><strong>Latar Belakang</strong>: Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular dengan prevalensi tinggi di Indonesia dan sering berkaitan dengan faktor metabolik seperti kolesterol tinggi dan hiperurisemia. Deteksi dini melalui skrining kesehatan di ruang publik, seperti Car Free Day (CFD), berpotensi meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap faktor risiko tersebut. <strong>Tujuan</strong>: mengetahui gambaran kadar kolesterol dan asam urat serta hubungannya dengan kejadian hipertensi pada peserta CFD di Rindam IV/Diponegoro Kota Magelang tahun 2025.. <strong>Metode</strong>: Penelitian menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Pengambilan data dilakukan pada 129 peserta CFD yang mengikuti skrining kesehatan pada 13 Juli–3 Agustus 2025. Pemeriksaan meliputi pengukuran tekanan darah, kadar kolesterol total, dan kadar asam urat. Analisis hubungan menggunakan uji korelasi Spearman. <strong>Hasil</strong>: Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden berjenis kelamin perempuan (66,7%), berusia pra-lansia (46,5%), dan berpendidikan SMA (51,2%). Kategori hipertensi terbanyak adalah pra-hipertensi (48,1%), kadar kolesterol tinggi (69,8%), dan kadar asam urat normal (59,7%). Uji Spearman menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kadar kolesterol dan kejadian hipertensi (p=0,070; r=0,160) maupun antara kadar asam urat dan kejadian hipertensi (p=0,271; r=0,098), keduanya dengan kekuatan korelasi sangat lemah. <strong>S</strong><strong>impulan</strong>: tingginya prevalensi pra-hipertensi dan kolesterol tinggi pada populasi CFD memerlukan perhatian khusus meskipun hubungan langsung dengan hipertensi tidak signifikan. Intervensi berbasis komunitas, edukasi gizi, dan promosi aktivitas fisik perlu terus ditingkatkan untuk mencegah progresi ke hipertensi</p> <p> </p> <p>Kata Kunci: <em>Car Free Day;</em> hipertensi; kolesterol; asam urat; pra-hipertensi; skrining kesehatan; </p> </td> <td width="1"> <p> </p> </td> </tr> <tr> <td colspan="3" width="612"> <p><strong> </strong></p> <p><strong>Abstract</strong></p> </td> </tr> <tr> <td width="6"> </td> <td width="576"> </td> <td width="1"> </td> </tr> </tbody> </table> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p><em>Background: Hypertension is a non-communicable disease with a high prevalence in Indonesia and is often associated with metabolic factors such as high cholesterol and hyperuricemia. Early detection through health screening in public spaces, such as Car Free Day (CFD), has the potential to increase public awareness of these risk factors. Objective: To determine the description of cholesterol and uric acid levels and their relationship with the incidence of hypertension in CFD participants at Rindam IV/Diponegoro, Magelang City in 2025. Methods: The study used an observational analytical design with a cross-sectional approach. Data collection was carried out on 129 CFD participants who participated in health screening on July 13–August 3, 2025. The examination included measuring blood pressure, total cholesterol levels, and uric acid levels. The relationship analysis used the Spearman correlation test. Results: The results showed that the majority of respondents were female (66.7%), pre-elderly (46.5%), and had a high school education (51.2%). The most common categories of hypertension were pre-hypertension (48.1%), high cholesterol levels (69.8%), and normal uric acid levels (59.7%). The Spearman test showed no significant relationship between cholesterol levels and the incidence of hypertension (p=0.070; r=0.160) or between uric acid levels and the incidence of hypertension (p=0.271; r=0.098), both with very weak correlations. Conclusion: The high prevalence of pre-hypertension and high cholesterol in the CFD population requires special attention, although the direct relationship with hypertension is not significant. Community-based interventions, nutrition education, and promotion of physical activity need to be continuously improved to prevent progression to hypertension.</em></p> </td> </tr> </tbody> </table> Evy Tri Susanti Wahyu Tri Astuti Agus Setiyawan Lis Nurhayati Rusminah Rusminah Rika Arumsari Afif Nur Rizky Copyright (c) 2025 Jurnal Keperawatan Karya Bhakti https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2025-07-17 2025-07-17 11 2 68 79 10.56186/jkkb.248 KAJIAN KEBUTUHAN LAYANAN HOME CARE PADA PASIEN POST HOSPITAL STROKE https://journal.akperkbn.com/index.php/jkkb/article/view/234 <p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Stroke merupakan defisit neurologis yang dikaitkan dengan adanya cedera fokal akut dari sistem saraf pusat (SSP) dan merupakan penyebab utama kecacatan dan kematian di seluruh dunia. Dampak yang ditimbulkan stroke adalah terjadi kelumpuhan anggota gerak atas maupun bawah, gangguan penglihatan, sulit bicara dan sulit menelan, dan dampak psikologis yang bisa terjadi adalah frustasi dan mudah tersinggung yang membutuhkan perawatan lanjutan pasca perawatan post hospital. Perawatan post hospital dapat berupa pelayanan baik medis maupun perawatan secara umum dalam bentuk home care untuk pemulihan dan mempertahankan kesehatan .pasien stroke .Desain penelitian menggunakan deskripstif kuantitatif , teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling, jumlah sampel yang digunakan 30 responden. Analisis data&nbsp; menggunakan prosentase distrbusi frekuensi. Kebutuhan layanan home care pada pasien post hospital stroke yang dibutuhkan yaitu pemeriksaan medis secara umum, pemeriksaan cek tekanan darah rutin, layanan laboratorium sederhana cek asam urat, gula darah dan cholesterol, penyuluhan tentang diet makanan stroke, fisioterapi pasca serangan stroke, senam stroke sesuai kondisi pasien dirumah, layanan konsul ke dokter spesialis, layanan pijat relaksasi dan layanan penguatan spiritual. Pasien post hospital stroke membutuhkan layanan lanjutan home care stroke baik layanan medis oleh dokter maupun layanan perawatan.</p> <p>&nbsp;</p> Awan Hariyanto Mimik Christiani Rahayu Niningasih Copyright (c) 2025 Jurnal Keperawatan Karya Bhakti https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2025-07-17 2025-07-17 11 2 80 88 10.56186/jkkb.234 POLA ASUH ORANG TUA TIDAK MEMPENGARUHI GAYA HIDUP SEDENTARI PADA REMAJA https://journal.akperkbn.com/index.php/jkkb/article/view/247 <p><strong>Latar Belakang.</strong> Remaja berada dalam fase pencarian jati diri, di mana pola asuh orang tua sangat memengaruhi kebiasaan hidup, termasuk gaya hidup sedentari. Gaya hidup ini meningkat seiring tingginya penggunaan teknologi. Survei menunjukkan remaja memiliki risiko tinggi kekurangan aktivitas fisik. Pola asuh diduga berperan, namun hubungan dengan gaya hidup sedentari masih jarang diteliti.</p> <p><strong>Tujuan.</strong> Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan pola asuh orang tua dengan gaya hidup sedentari pada remaja di SMP Negeri 3 Kota Magelang.</p> <p><strong>Metode.</strong> Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain non-eksperimental dan pendekatan <em>cross-sectional</em>. Teknik sampling pada penelitian ini yaitu <em>proporsional random sampling </em>dengan<em> probability sampling </em>didapatkan sampel sebanyak 150 responden. Analisa bivariat dilakukan dengan uji <em>Chi-Square. </em>Instrument yang digunakan yaitu kuesioner pola asuh dan ASAQ (<em>Adolescent Sedentary Activity Questionnaire</em>).</p> <p><strong>Hasil.</strong> Hasil uji statistic menggunakan <em>Chi-Square </em>didapatkan nilai<em> p value</em> 0,332 (p&gt;0,05) yang berarti Ha ditolak dan H0 diterima.</p> <p><strong>Kesimpulan.</strong> Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa tidak ada hubungan pola asuh dengan gaya hidup sedentari pada remaja di SMP Negeri 3 Kota Magelang.</p> Ndaru Restu Yuwana Novema Ashar Nurahman Hermani Triredjeki Tulus Puji Hastuti Pramono Giri Kriswoyo Copyright (c) 2025 Jurnal Keperawatan Karya Bhakti https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2025-07-17 2025-07-17 11 2 89 97 10.56186/jkkb.247 DAMPAK PERSAINGAN DAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PENINGKATAN MOTIVASI PERAWAT MELANJUTKAN PENDIDIKAN https://journal.akperkbn.com/index.php/jkkb/article/view/245 <table width="605"> <tbody> <tr> <td width="605"> <p><em>Nurses' motivation to continue their education is an important aspect in developing professionalism and improving the quality of health services. Motivation to develop their abilities, in providing nursing care requires nurses with advanced education. Objective: The purpose of this study was to determine the relationship between competition and family support with nurses' motivation to continue their education at Aulia Hospital Pekanbaru 2025. Method: Quantitative research type with cross-sectional design. The population of this study were all DIII nurses at Aulia Hospital Pekanbaru as many as 60 people. The sampling technique used was total sampling. The study was conducted from September 2024 to March 2025. Data collection using a questionnaire was then analyzed univariately and bivariately with a normality test obtained data that was not normal statistical test and using chi square. Conclusion: The results of the univariate analysis obtained as many as 49 people in early adulthood, 50 female gender. A total of 36 nurses said that there was high competition in continuing their education and 24 people said that there was low competition in continuing their education. Bivariate analysis found that there was a significant relationship between competition and nurses' motivation to continue their education with a p value (0.020) &lt;0.05 and there was a relationship between family support and nurses' motivation to continue their education with a p value (0.000) &lt;0.05.</em></p> <p><em>&nbsp;</em></p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p><strong>Keywords</strong>: <em>Family support; Motivation; Nurse; Education; Competition.</em></p> </td> </tr> </tbody> </table> Eliza Agustina Dilgu Meri Mersi Ekaputri Rohmi Fadhli Copyright (c) 2025 Jurnal Keperawatan Karya Bhakti https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2025-07-17 2025-07-17 11 2 98 105 10.56186/jkkb.245 AKTIFITAS FISIK BERKORELASI SIGNIFIKAN TERHADAP KADAR GULA DARAH PADA PESERTA CAR FREE DAY https://journal.akperkbn.com/index.php/jkkb/article/view/251 <p>Abstrak<br>Latar Belakang: Diabetes Melitus merupakan penyakit kronis yang berdampak luas dan dikenal sebagai silent killer karena sering tanpa gejala awal namun dapat menimbulkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan baik. Salah satu faktor risiko utama terjadinya diabetes yaitu gaya hidup sedentari atau kurangnya aktivitas fisik. Kegiatan Car Free Day (CFD) berpeluang besar untuk mendeteksi kebiasaan aktifitas fisik terhadap kadar gula darah dalam deteksi kesehatan. Tujuan: mengetahui korelasi aktifitas fisik terhadap kadar gula darah pada peserta CFD di Rindam IV/Diponegoro Kota Magelang tahun 2025. Metode: menggunakan desain kuantitatif korelatif dengan pendekatan cross-sectional. Pengambilan data dilakukan pada 97 peserta CFD yang mengikuti skrining kesehatan pada 1 dan 8 Juni 2025 spesifik pada pemeriksaan gula darah. Analisis hubungan menggunakan uji Mann Whitney Test. Hasil: Menunjukkan karakteristik responden pada jenis kelamin hampir seluruhnya perempuan (66,0%), kategori usia didominasi pada kategori pra lansia (46,4%), pendidikan didominasi oleh tingkat pendidikan SMA (51,5%). Gambaran kadar gula darah pada kategori normal (84,5%), sedangkan pada kebiasaan aktivitas fisik sebagian besar pada kategori ya (52,6%). Uji statistik Mann–Whitney Test diketahui perbedaan yang signifikan kadar gula darah antara yang memiliki kebiasaan aktifitas fisik dan yang tidak (p-value = 0,000 &lt; 0,05), dengan nilai Mean Rank kadar gula darah pada peserta yang tidak melakukan aktifitas fisik 59,97 dengan rata-rata kadar gula darah 174,56 mg/dL, sedangkan pada kelompok yang melakukan aktifitas fisik adalah 39,10 dengan rata-rata kadar gula darah 130,02 mg/dL. Simpulan: kebiasaan aktifitas fisik berhubungan dengan lebih rendahnya kadar gula darah peserta pada populasi CFD.</p> <p>Kata Kunci: aktifitas fisik; Car Free Day; kadar gula darah; skrining kesehatan.</p> <p>Abstract<br>Background: Diabetes Mellitus is a chronic disease that has a wide impact and is known as a silent killer because it often has no initial symptoms but can cause serious complications if not treated properly. One of the main risk factors for diabetes is a sedentary lifestyle or lack of physical activity. Car Free Day (CFD) activities have a great opportunity to detect physical activity habits on blood sugar levels in health detection. Objective: to determine the correlation of physical activity on blood sugar levels in CFD participants at Rindam IV / Diponegoro, Magelang City in 2025. Method: using a correlative quantitative design with a cross-sectional approach. Data collection was carried out on 97 CFD participants who participated in health screening on June 1 and 8, 2025 specifically on blood sugar examinations. Relationship analysis used the Mann Whitney Test. Results: Showing the characteristics of respondents in terms of gender, almost all of them were female (66.0%), the age category was dominated by the pre-elderly category (46.4%), and education was dominated by high school education (51.5%). The picture of blood sugar levels was in the normal category (84.5%), while in terms of exercise habits, most were in the yes category (52.6%). The Mann–Whitney statistical test revealed a significant difference in blood sugar levels between those who engaged in physical activity and those who did not (p-value = 0.000 &lt; 0.05). The mean rank of blood sugar levels in participants who did not engage in physical activity was 59.97 with an average blood sugar level of 174.56 mg/dL, while in the group who engaged in physical activity, the mean rank was 39.10 with an average blood sugar level of 130.02 mg/dL. Conclusion: Physical activity habits are associated with lower blood sugar levels in participants in the CFD population.</p> <p>Keywords: physical activity; Car Free Day; blood sugar levels; health screening</p> <p>&nbsp;</p> Novida Prima Wijayanti Emah Marhamah Kurniawan Bagus Sugiarto Ida Rianawaty Siswanto Siswanto Usfatun Khasanah Achmad Ibnu Mubarok Copyright (c) 2025 Jurnal Keperawatan Karya Bhakti https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2025-07-17 2025-07-17 11 2 106 118 10.56186/jkkb.251 PENERAPAN TERAPI SPIRITUAL MEMBACA AL-QURAN SURAH AR-RAHMAN MEMPERBAIKI PERSEPSI SENSORI PADA PASIEN HALUSINASI PENDENGARAN DI KEMKES RS SOEROJO MAGELANG https://journal.akperkbn.com/index.php/jkkb/article/view/252 <table width="605"> <tbody> <tr> <td width="605"> <p><strong>Abstrak</strong></p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p><strong>Latar Belakang</strong>: Skizofrenia merupakan masalah kesehatan jiwa yang ditandai dengan gangguan pikiran, emosi dan perilaku yang serius yang butuh perhatian penuh Secara general gejala skizofrenia terbagi menjadi dua yaitu gejala positif dan negatif.Salah satu penatalaksanaan non-farmakologis dengan melakukan Tehnik Menenangkan berupa membaca Al-Quran surah Ar-Rahman. <strong>Tujuan</strong>: Mengetahui penerapan terapi membaca Al-Quran surah Ar-Rahman untuk mengatasi masalah utama gangguan persepsi sensori: halusinasi pendengaran pada pasien skizofrenia. <strong>Metode</strong>: Penelitian ini menggunakan kualitatif dengan pendekatan studi kasus tentang penerapan teknik membaca Al-Quran surah Ar-Rahman pada pasien skizofrenia, yaitu metode untuk menyelidiki, mempelajari halusinasi yang dilakukan secara integratif, komprehensif agar memperoleh pemahaman yang mendalam tentang pasien dengan gangguan persepsi sensori: halusinasi pendengaran dengan tujuan agar halusinasi tidak terjadi. <strong>Hasil</strong>: Penerapan terapi spiritual membaca Al-Quran surah Ar-Rahman dapat memperbaiki persepsi sensori melalui hasil observasi tanda dan gejala halusinasi pendengaran pada pasien skizofrenia relatif membaik. <strong>Simpulan</strong>: Penerapan terapi spiritual membaca Al-Quran surah Ar-Rahman efektif memperbaiki persepsi sensori pasien skizofrenia dengan halusinasi pendengaran.</p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p><strong>Kata Kunci: </strong>Ar-Rahman; Halusinasi pendengaran; Skizofrenia; Terapi spiritual Al-Quran;</p> </td> </tr> </tbody> </table> <p>&nbsp;</p> <table width="605"> <tbody> <tr> <td width="605"> <p><strong>Abstract</strong></p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p><strong><em>Background</em></strong><em>: Schizophrenia is a mental health problem characterized by serious disorders of thought, emotion and behaviour that need full attention In general, the symptoms of schizophrenia are divided into two, namely positive and negative symptoms. One of the non-pharmacological treatments is to perform Calming Techniques in the form of reading Al-Quran surah Ar-Rahman. <strong>Objective</strong>: Knowing the application of Al-Quran surah Ar-Rahman reading therapy to overcome the main problem of sensory perception disorder: auditory hallucinations in schizophrenia patients.&nbsp; <strong>Methods:</strong> This study uses a qualitative case study approach on the application of the technique of reading the Qur'an surah Ar-Rahman in schizophrenia patients, which is a method to investigate and study hallucinations carried out in an integrative, comprehensive manner in order to obtain a deep understanding of patients with sensory perception disorders:auditory hallucinations with the aim that hallucinations do not occur. <strong>Results</strong>: The application of spiritual therapy reading Al-Quran surah Ar-Rahman can improve sensory perception through the observation of signs and symptoms of auditory hallucinations signs and symptoms of auditory hallucinations in patients with schizophrenia are relatively improved .<strong>Conclusion</strong>: The application of spiritual therapy reading Al-Quran surah Ar-Rahman effectively improves the sensory perception of schizophrenic patients with auditory hallucinations.</em></p> </td> </tr> <tr> <td width="605"> <p><strong>Keywords</strong>: <em>Ar-Rahman;Hearing hallucinations; Quranic spiritual healing; Schizophrenia.</em></p> </td> </tr> </tbody> </table> Rusminah Rusminah Kurniawan Bagus Sugiarto Zuhdan Miftahul Farhan Copyright (c) 2025 Jurnal Keperawatan Karya Bhakti https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0 2025-07-17 2025-07-17 11 2 119 136 10.56186/jkkb.252